Cara Menenangkan Bayi Baru Lahir yang Menangis

Cara Menenangkan Bayi Baru Lahir yang Menangis
Credits: Freepik

Bagikan :


Bayi baru lahir bisa menangis dan rewel karena banyak penyebab. Bahkan, di 100 hari pertama kehidupannya, bayi bisa menangis 2-3 jam dalam sehari atau lebih sering.

Sebagai orang tua baru, tidak sedikit orang merasa kelelahan menghadapi bayi yang terus-menerus menangis. Tidak perlu bingung karena beberapa tips berikut ini akan membantu Anda menenangkan kembali si kecil.

 

Penyebab Bayi Menangis

Ada beberapa hal umum yang menyebabkan bayi baru lahir sering menangis, di antaranya:

  • Sedang lapar
  • Mengantuk
  • Menyusu berlebihan
  • Ada kandungan kafein di dalam ASI yang diminum
  • Pakaian yang terlalu ketat, kedinginan atau kepanasan
  • Popok sudah penuh dan membuat tidak nyaman

 

Baca Juga: Kenali Kondisi Purple Crying, Ketika Bayi Menangis Tanpa Henti

 

Cara Menenangkan Bayi yang Tak Mau Berhenti Menangis

Bayi yang menangis terus-menerus butuh ditenangkan dan diberi kenyamanan. Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda coba:

  • Menggendong dan mengayunnya perlahan
  • Menyanyikan lagu atau memutar lagu yang menenangkan
  • Memandikan bayi dengan air hangat agar tubuhnya rileks
  • Menepuk-nepuk ringan punggung atau pantatnya
  • Menggendong skin-to-skin
  • Menggendong dengan gendongan yang nyaman
  • Menyusui setidaknya 2-2,5 jam per sesi agar bayi tidak terlalu kenyang. Anda bisa memberikannya empeng jika bayi ingin menyusu namun belum waktunya menyusu
  • Catat jadwal tidur, bangun, makan dan menangis dan kenali polanya

Selain hal-hal di atas, Anda juga perlu memeriksa apakah bayi Anda menunjukkan tanda-tanda kelaparan, kedinginan, kepanasan, popoknya basah, bosan, overstimulasi atau sedang demam dan kesakitan.

 

Baca Juga: Tips Mengatasi Rewel saat Bayi Tumbuh Gigi

 

Kapan Perlu Memeriksakan Bayi ke Dokter?

Bayi baru lahir juga mungkin menangis terus-menerus saat mengalami kolik atau saat sedang sakit. Kolik adalah ketika bayi menangis lebih dari 3 jam sehari, lebih dari 3 hari dalam seminggu. Kolik bisa dimulai saat bayi berusia 2-5 minggu dan berakhir saat bayi berusia 3-4 bulan.

Kondisi seperti demam, ruam popok, sariawan dan lain sebagainya bisa menyebabkan bayi terus-menerus menangis. Anda perlu segera mencari pertolongan darurat apabila:

  • Bayi tidak bergerak atau terlihat lemah setelah menangis
  • Bayi terlihat sangat sakit
  • Usia bayi kurang dari 1 bulan
  • Bayi mengalami demam di usia kurang dari 12 minggu
  • Adanya benjolan atau pembengkakan pada area tubuhnya
  • Adanya pembengkakan pada skrotum atau selangkangan
  • Selain menangis, bayi juga terus-menerus muntah
  • Bayi menangis lebih kencang ketika disentuh atau digendong
  • Bayi tidak berhenti menangis selama 2 jam berturut-turut
  • Bayi menolak minum atau minum terlalu sedikit dalam jangka waktu 8 jam
  • Bayi tidak menunjukkan rasa lapar

Dengan tanda-tanda di atas, segera cari pertolongan medis di rumah sakit. Pemeriksaan dan diagnosis yang lebih dini akan membantu mencari tahu penyebab dan cara mengatasinya.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 13:59

Raising Children. Soothing a crying baby: in pictures. Available from: https://raisingchildren.net.au/babies/behaviour/crying/soothing-a-crying-baby#why-is-baby-crying-hungry-upset-tired-nav-title

Kids Health (2019). What to Do When Babies Cry. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/babies-cry.html

Healthy Children (2022). How to Calm a Fussy Baby: Tips for Parents & Caregivers. Available from: https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/crying-colic/Pages/Calming-A-Fussy-Baby.aspx

 

Seattle Children's (2022). Crying Baby - Before 3 Months Old. Available from: https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/crying-baby-before-3-months-old/